c

TANJUNG REDEB- Meski ada program pelatihan implementasi Kurikulum 2013 oleh pemerintah, Yayasan Agungkan Guru Indonesia (AGI) bekerja sama dengan Yayasan Dharma Bhakti PT Berau Coal juga menggelar pelatihan kurikulum bagi ratusan guru SD dan SMP, di gedung Berau Training Center (BTC), Tanjung Redeb, sejak Sabtu (18/10) lalu.

Pelatihan bagi guru SD yang menghadirkan instruktur nasional, Maksin dan Suwoto, sebagai narasumber, diikuti 95 guru SD dari 4 kecamatan, yakni Kecamatan Kelay, Segah, Pulau Derawan, dan Maratua.

Sedangkan pelatihan bagi guru SMP yang menghadirkan Dalyana dan Zaitus Saida dari Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) sebagai narasumber, diikuti oleh 45 guru dari 5 sekolah, yakni SMP 29, SMP 35, SMP 36, SMP 37, dan SMP 38 Berau.

Ketua Bagian Program Yayasan AGI Berau Suwoto yang juga Ketua Panitia Pelatihan Kurikulum 2013 sekaligus narasumber mengungkapkan, pada pelatihan kurikulum itu guru diberikan berbagai materi tentang Kurikulum 2013, bedah buku Kurikulum 2013, video pembelajaran,  perteaching, pretest, dan protest.  “Sebagian dari guru-guru ini sudah pernah mengikuti pelatihan implementasi Kurikulum 2013 yang dilaksanakan oleh pemerintah melalui Dinas Pendidikan (Disdik),” katanya.

Namun, dikatakan Suwoto, pada pelatihan itu, guru akan mendapatkan materi yang lebih banyak selama 7 hari, sejak pagi hingga sore hari. Untuk jenjang SD, pelatihan diberikan kepada guru kelas II dan V. Sementara untuk jenjang SMP, pelatihan diberikan kepada guru kelas VII dan VIII.

“Kurikulum 2013 ini meski berada di daerah pedalaman, mau tidak mau, bisa tidak bisa, harus tetap dilaksanakan, dan kami optimis bisa,” tegas Suwoto.

Terpisah, Dalyana mengungkapkan, pelatihan itu berbeda dari pelatihan implementasi Kurikulum 2013 yang pernah diikuti sebelumnya melalui program pemerintah yang dilaksanakan selama 52 jam. Sementara pelatihan kali ini akan berlangsung selama 72 jam, tentunya dengan materi yang lebih banyak. “Selain itu, pelatihan ini tidak hanya melatih agar guru bisa mengimplementasikan Kurikulum 2013, tapi juga menjadi instruktur Kurikulum 2013,” bebernya.

Melalui pelatihan tersebut, guru yang dapat mengikuti dengan baik dan dinyatakan lulus, akan mendapatkan sertifikat sebagai instruktur Kurikulum 2013 standar pusat. Namun, tidak semua peserta dapat dinyatakan lulus sebagai instruktur. Pasalnya, peserta akan dinilai oleh narasumber dari kehadirannya, sikap, kerja sama, keterampilan, pengetahuan, pretest, dan protest.

“Untuk keterampilan, itu ada 9 hal yang kami nilai, yakni menganalisis keterkaitan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI), dan Kompetensi Dasar (KD), melaporkan hasil diskusi, menganalisis keterkaitan antara jaringan tema, silabus, Rencana Proses Pembelajaran  (RPP), dan Rencana Kegiatan Harian (RKH), membuat contoh penerapan pendekatan scientific dalam pembelajaran tematik terintegrasi, menganalisis buku guru dan buku siswa , menyusun RPP, merancang penilaian otentik, menganalisis tayangan video, dan praktik pembelajaran,” paparnya.