PROSES PENANAMAN: Sejumlah petani di Kampung Inaran mulai melakukan penanaman bibit yang diberikan PT Berau Coal.

PT Berau Coal Dukung Pengembangan Pertanian Masyarakat

Potensi pertanian di Kabupaten Berau sangat besar. Dengan luas lahan yang dimiliki, serta didukung sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni, memberikan peluang besar dalam memajukan sektor ini.

Dengan adanya potensi tersebut, PT Berau Coal melalui Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) kembali berkontribusi dalam memajukan pertanian di Berau dengan memberikan bibit padi kepada masyarakat Kampung Inaran, Kecamatan Sambaliung.

Kepala Kampung Inaran, Amirullah, mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan PT Berau Coal. Bantuan itu pun katanya tak disia-siakan para petani di wilayahnya dengan memulai melakukan penanaman.

“Dengan adanya bantuan benih ini kita bisa mendapatkan hasil yang lebih banyak lagi dari biasanya. Karena, dengan benih yang bagus panen biasanya enam bulan sekai, kini hanya empat bulan saja,” ujarnya kepada Berau Post, Senin (2/11).

Apalagi kata Amirullah, perusahaan yang bergerak di bidang batu bara itu juga turut mendampingi, hingga membantu memasarkan hasil panen petani.

“Semoga PT Berau Coal bisa konsisten membantu kami, dan saya berharap bantuan ini tidak hanya sampai di sini saja tapi bisa berkelanjutan,” harapnya.

Terpisah, Manager Corporate Social Responsibility (CSR) PT Berau Coal, Hikmawaty menerangkan, bantuan yang diberikan kepada para petani di Kampung Inaran adalah bibit untuk lahan 1 hektare. Hasil dari pertanian ini nantinya selain dapat dikembangkan oleh petani, juga diberikan kepada lansia dan janda sebagai program sosial Kampung Inaran.

“Ini salah satu bentuk kepedulian kami kepada para warga di Kabupaten Berau terutama warga lingkar tambang,” katanya.

Ia juga menuturkan, setiap tahunnya para petani di Kampung Inaran selalu melakukan penanaman padi dengan cara tradisional. Namun, penanaman tersebut menggunakan bibit atau benih lokal sehingga waktu panennya membutuhkan waktu yang cukup lama.

“Jika memaki bibit yang kita beri ini hanya membutuhkan waktu kurang lebih empat bulan saja, serta hasil panennya juga lebih banyak yakni sampai paling sedikit  2,5 ton. Kalau menggunakan bibit lokal petani hanya mendapatkan paling tinggi 2 ton,” jelasnya.

Bukan hanya itu saja, dirinya juga menuturkan bahwa PT Berau Coal juga sudah melakukan koordinasi bersama Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Berau untuk memajukan pertahanan pangan di Berau. “Kita selalu bersinergi karena ini potensi besar untuk masyarakat kita, dan tidak lupa kita juga selalu melakukan koordinasi agar para petani bisa mendapatkan hasil yang baik,” pungkasnya. (*/IQB)

Sumber: Berau.prokal.co, 03 November 2020