Berau Coal Latih Warga Mengolah Sampah

Banyaknya sampah bernilai ekonomis yang tidak dimanfaatkan warga, membuat Yayasan Dharma Bakti Berau Coal (YDBBC) menggelar pelatihan pengolahan sampah rumah tangga di Kampung Bena Baru, Kecamatan Sambaliung, Selasa (30/4).

Pemateri dalam pelatihan pengolahan sampah tersebut adalah Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau, Junaidi. Dia mengatakan warga Bena Baru perlu memiliki Bank Sampah, sebab selama ini warga cenderung masih membuang sampah rumah tangga begitu saja, padahal jika diolah dengan baik, tentu akan menghasilkan uang.

“Bank Sampah memiliki beberapa manfaat bagi manusia dan lingkungan hidup, seperti membuat lingkungan lebih bersih, menyadarkan masyarakat akan pentingnya kebersihan, dan membuat sampah menjadi barang bernilai ekonomis,” ujarnya.

Manfaat Bank Sampah bagi masyarakat, lanjut Junaidi, dapat menambah penghasilan karena saat mereka menukarkan sampah mereka akan mendapatkan imbalan berupa uang yang dikumpulkan dalam rekening yang mereka miliki. Masyarakat dapat sewaktu-waktu mengambil uang pada tabungannya saat tabungannya sudah terkumpul banyak.

“Imbalan yang diberikan kepada penabung tidak hanya berupa uang, tetapi ada pula berupa bahan kebutuhan pokok atau kebutuhan sehari-hari seperti gula putih, minyak, beras, dan sabun,” pungkasnya.

General Manager (GM) Corporate Social Responsibility (CSR) PT Berau Coal, Horas Parsaulian Pardede menjelaskan bahwa pelatihan pengolahan sampah ini digelar dengan tujuan untuk memberikan ruang kepada masyarakat Bena Baru dalam mengolah sampah menjadi sesuatu yang berharga. Bisa diolah menjadi hasil kerajinan tangan maupun pupuk kompos.

“Dalam pelatihan ini, kami berbagi ilmu dengan masyarakat tentang bagaimana mengubah sampah menjadi pupuk kompos yang bagus untuk tanaman,”ujarnya.

Bahkan jika masyarakat mampu mengolah hinggs berton-ton pupuk kompos tentu PT Berau Coal juga siap menjadi konsumen pupuk kompos tersebut. “Sampah rumah tangga bisa dengan mudah dibuat menjadi pupuk kompos. Maka itu, daripada masyarakat membuang sampah rumah tangga begitu saja, lebih baik digunakan untuk pupuk. Selain itu, juga bisa diolah dan menghasilkan uang, melalui kegiatan Bank Sampah tadi,” jelas Pardede sambil menyebut bahwa pelatihan ini juga melibatkan Departemen Environment PT Berau Coal.

Salah seorang warga Bena Baru, Iyet saat dimintai komentarnya terkait pelatihan tersebut, mengatakan selama ini dirinya tidak tahu jika sampah rumah tangga bisa digunakan untuk pupuk kompos dan bisa bernilai ekonomis.

“Dari pelatihan inilah kami baru tahu bahwa ternyata banyak manfaat yang bisa diperoleh dalam mengolah sampah rumah. Selain Bank Sampah, ternyata sampah yang selama ini kami buang begitu saja, rupanya bisa menghasilkan uang, baik untuk membuat sebuah kerajinan tangan maupun untuk pupuk kompos,” ujarnya. (***/yat/asa)

Sumber: Berau Post Edisi 01 Mei 2019