c

TANJUNG REDEB – Diklat Otomotif yang dilaksanakan PT Berau Coal melalui Yayasan Dharma Bakti Berau Coal (YDBBC) sejak 5 Oktober 2015 lalu, di Berau Training Center (BTC), Kampus Parapatan, resmi ditutup. Sebanyak 27 peserta dari pelajar dan umum menerima sertifikat, saat penutupan dilat yang digelar di BTC, Kampus Parapatan, Jalan Raja Alam II, Sei Bedungun, Kamis (21/1).

Koordinator Corporate Social Responsibility (CSR) PT Berau Coal Bidang Pendidikan, Zaid Tsabit mengungkapkan, ada enam program yang berikan selama diklat berlangsung. Yakni mekanik alat berat, operator alat berat, teknik pendingin/AC, welding, otomotif kendaraan ringan, dan gambar bangunan.

Menurutnya, diklat tersebut sangat penting untuk meningkatkan kemampuan mereka peserta sebelum memasuki duania kerja. “Untuk menstandarkan pengetahuan mereka yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, diperlukan proses belajar dari para pembimbing yang memiliki pengalaman dan besertifikat,” ungkapnya.

Bagi peserta yang mengikuti diklat ini akan mendapatkan sertifikat sebagai bukti atas kompetensi yang dimiliki dan diakui oleh perusahaan. Karena, menurutnya para mekanik wajib memiliki sertifikat agar dapat meningkatkan pelayanan dan menjamin kualitas.

Selain mendapat sertifikat, peserta diklat terbaik juga mendapatkan modal usaha berupa barang. Adapun empat peserta terbaik yaitu, Eko Gigie Haryono di Bidang Otomotif, Eko Suaryo di Bidang Wolding, M Joko Malis di Bidang Gambar Bangunan, dan Darwis di Bidang Pendinginan/AC.

“Empat peserta terbaik ini telah dinilai dari segi disiplin, sikap, dan akademik selama belajar di sini. Mereka mendapat modal usaha sesuai dengan bidangnya masing-masing,” ujar Zaid.

Ke depan, karena diklat ini juga termasuk dari program Corporate Social Responsibility (CSR), Zaid berharap semua yang telah didapat selama diklat dapat bermanfaat bagi peserta.

“Setelah ini tinggal mereka saja bagaimana menerapkan ilmu yang telah diberikan selama di sini. Apakah mereka ingin berwirausaha sendiri atau bergabung dengan perusahaan lain,” katanya.

“Kenapa saya katakan ini bermanfaat, karena belum apa-apa, dua orang peserta tidak hadir karena menerima job perbaikan AC,” sambungnya.

Eko Sunaryo salah satu dari mereka yang menerima modal usaha, mengaku sangat senang dengan adanya program diklat ini. Karena program ini menurut dia sangat bermanfaat bagi dirinya. “Modal ini akan saya gunakan sungguh-sungguh,” katanya. FSO