Aktivitas peternakan sapi potong 1Rabu, 23 April 2014, bertempat di Balai Mufakat Rumah Dinas Bupati Berau – Jalan Milono, PT Berau Coal bersama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Berau mengadakan seminar Hasil Pengembangan Ternak Sapi di Lahan Eks Tambang dan Sosialisasi Program Strategis Percepatan Pengembangan Peternakan, Dua Juta Ekor Sapi Menuju Kemandirian Pangan di Provinsi Kaltim dan Kaltara. 

Bekerjasama dengan Fakultas Kesehatan Hewan Universitas Airlangga (FKH Unair) berperan sebagai instansi independen yang melakukan penelitian pengembangan ternak sapi di lahan eks tambang yaitu di site Binungan PT Berau Coal di lahan eks tambang seluas 7 hektar yang saat ini telah mengelola 147 ekor sapi sejak 2009 lalu. 

Seminar yang dibuka pada pukul 09.00 Wita oleh Bupati Berau, Drs H. Makmur, H.A.P.K, M.M dihadiri oleh Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, Prof. Dr Suwarno, drh, Msi dan Dr. M Anam Al Arif MP, drh yang mewakili tim peneliti yang telah melakukan penelitian, selain itu juga hadir Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Berau M Gazali dan para pimpinan SKPD, Musika, perusahaan perkebunan kelapa sawit, perusahaan tambang, kepala kampung di wilayah lingkar tambang serta perwakilan manajemen PT Berau Coal.

Selanjutnya Suwarno memaparkan hasil penelitian di lokasi eks tambang PT Berau Coal yang dijadikan ternak sapi, ternyata lahan tersebut berpotensi untuk dijadikan lahan ternak sapi. “ Kabupaten Berau dengan luas lahan sekitar 22.521,71 kilometer persegi, terdiri dari 13 kecamatan dan 107 desa, memliki potensi peternakan dengan populasi 9.763 ekor, salah satu potensinya lahan eks pertambangan yang dilakukan PT Berau Coal” kata Suwarno.   

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, rumput sebagai pakan ternak yang dihasilkan dari hasil reklamasi yang dilakukan PT Berau Coal dapat tumbuh subur. “Secara umum karakter tanah eks tambang PH 3,2, kandungan sulfat 60 ribu ppm, kapasitas tukar kation 9 me/100 g tanah, kepadatan tanah 7,71 g/cc, dan kandungan logam berat,” paparnya. 

Kepala Disnakeswan Berau M Gazali menanggapi positif hasil peternakan yang dilakukan PT Berau Coal di lahan eks tambang. “Tentu saja upaya yang dilakukan PT Berau Coal dalam melakukan ternak sapi di lahan eks tambang binungan dapat mendorong dan menarik kegiatan agribisnis, membuka kesempatan kerja, dan meningkatkan pendapatan masyarakat” ujar Gazali saat ditanyai. 

Sementara itu, Mine Closure Departement Head PT Berau Coal, Doddy Herika W mengatakan, lahan eks tambang PT Berau Coal dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan sektor peternakan.  ”Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada masalah pada daging sapi potong sebagai produk akhir ternak serta tanah rumput yang tumbuh, dan terbukti berpotensi menjadi lahan pengembangan ternak di lahan eks tambang binungan” ujarnya.

Seminar ini menjadi dasar bagi PT Berau Coal untuk melanjutkan usaha pengembangan ternak sapi di lahan eks tambang sebagai bagian dari penerapan sistem pertanian terpadu (Integrated Farming System).  Pengelolaan dan pemanfaatan lahan ini adalah bentuk tanggung jawab PT Berau Coal dalam rangka pasca tambang untuk mengembalikan fungsi dan peruntukan lahan reklamasi.

“Ini akan terus kita kembangkan hingga saat umur penambangan berakhir dan siap diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Berau,” katany lagi.   Doddy berharap, upaya yang dilakukan PT Berau Coal ini juga diikuti oleh perusahaan tambang lain. “Semua perusahaan sebenarnya ingin mendukung progam pemerintah guna terwujudnya agribisnis peternakan yang berdaya saing menuju swasembada daging khususnya di Kabupaten Berau. Karena siapa lagi yang berperan secara besar kalau bukan perusahaan, dan dalam hal ini kami ingin jadi pioneer,” pungkasnya