Tangkapan layar Webinar Kesehatan dengan judul “Stay Fit, Stay Safe”.

Apa saja yang perlu kita ketahui tentang olahraga?

Setiap kegiatan yang dilakukan dengan bergerak merupakan aktivitas fisik, termasuk bermain sepak bola, tenis meja, menyapu, mengepel, dan sebagainya. Namun tidak semua aktivitas fisik memiliki kesamaan. Berdasarkan kategorinya, aktivitas fisik terbaik menjadi tiga, yakni Non-Exercise Physycal Activity (NEPA), Exercise, dan Sports.

Non-Exercise Physycal Activity (NEPA) merupakan aktivitas fisik yang dilakukan tanpa struktur, tak terukur, dan tidak terprogram. Contohnya, aktivitas yang dilakukan di rumah, seperti menyapu, mengepel, mencuci, dan memasak. Meski dilakukan setiap hari, namun aktivitas tersebut bukan merupakan cabang olahraga karena memang tidak mempunyai suatu ukuran, pemrograman dan strukturnya.

Berbeda dengan jogging atau bermain sepeda, merupakan aktivitas yang terstruktur, terprogram dan terukur, sehingga dinamakan exercise (latihan fisik).

Kemudian ada kategori sports (olahraga), seperti basket, golf, futsal, badminton, voli, yang sifatnya permainan, bahkan catur.

Olahraga dan exercise sering dianggap sama di Indonesia, padahal keduanya berbeda. Olahraga bersifat kompetitif, ada dua pihak atau lebih yang sedang bertanding. Ketika kita melihat orang jogging, atau bersepeda, mereka melakukannya agar menjadi sehat dan bugar, tak ada kompetisi seperti di olahraga, itulah yang membedakaan exercise dan sports.

Lalu, apa yang membedakan exercise (latihan fisik) yang terukur dan terstruktur?

Latihan fisik dinilai memiliki efek yang baik karena memiliki FITT (Frequency, Intensity, Time, dan Type).

Frequency

menggambarkan seberapa sering kita melakukan aktivitas fisik, misal dua kali, tiga kali atau lima kali dalam seminggu dan sebaiknya memang dibuat rutin untuk mendapat kebugaran.

Intensity

menggambarkan seberapa besar effort (usaha kita) dalam melakukan aktivitas fisik, misal dalam lari/jogging menghitung nadi seberapa tinggi.

Time

seberapa lama waktu yang digunakan, misal lari selama 30 menit. Berbeda dengan bersih-bersih yang tidak terstuktur waktunya sehingga tidak terdesain dengan baik.

Type

merupakan jenis aktivitas fisik yang dilakukan seperti cardio, latihan kekuatan otot, kelenturan, intinya adalah terdesain dengan baik aktivitasnya.

NEPA dan exercise dibedakan karena memberi efek yang berbeda. Meskipun sama-sama membuat lelah dan berkeringat, faktanya keringat bukanlah patokan dalam olahraga, melainkan hanya aktivitas tubuh untuk melepas panas. Contohnya, orang yang hanya berdiam karena udara panas, ia berkeringat, begitupun juga orang yang makan pedas, bisa berkeringat, sehingga ini bukanlah patokan dalam olahraga.

NEPA sebaiknya juga tinggi, sehingga bisa membakar kalori harian yang ada di tubuh  dengan melakukan aktivitas di rumah selama itu bergerak sehingga lemak akan kempes dan orang yang ingin kurus lebih terjamin lagi. Namun dengan melakukan exercise akan lebih membantu untuk mencapai defisit kalori.

Selain itu dengan exercise dapat meningkatkan imun tubuh sehingga kita lebih kuat terhadap penyakit, meningkatkan kebahagiaan (menghilangkan stres, depresi, kecemasan, dan lebih tenang) dan yang paling penting adalah efek kebugaran yang kita dapatkan dari exercise lebih besar dibandingkan dengan hanya NEPA.

Kenapa kita harus sehat dan bugar?

Menjadi pribadi yang sehat saja tidak cukup. Kita juga perlu menjadi bugar, dengan artian tidak mudah lelah. Orang yang tidak mudah lelah jadi lebih mudah produktif dalam pekerjaan, berkarya, dan menjalani aktivitas sehari-hari. Hasil penelitian pun menunjukkan, orang yang bugar kulitas hidupnya lebih baik dan panjang umur.

Bagaimana menjadi bugar?

Tidak ada pilihan lain untuk menjadi bugar selain dengan melakukan olahraga. Olahraga yang dimaksud tidak harus yang termasuk dalam kategori sports (kompetisi) melainkan cardio, seperti sepedaan, treadmill, aktivitas fisik yang meningkatkan denyut nadi, kemudian strengthening (melatih kekuatan otot) seperti nge-gym, angkat beban, sit up, push up, kemudian flexibility atau kelenturan, seperti stretching, peregangan agar tubuh tidak kaku.

Olahraga tersebut dapat dikombinasikan antara yang ringan dan berat. Misalnya, cardio, lakukan 3-5 kali seminggu, strengthening lakukan 2-3 kali seminggu, dan flexibility lakukan dalam 2-7 kali seminggu,  hingga mencapai 150 menit dalam seminggu atau 3 kali dalam seminggu dengan masing-masing 50 menit.  (*/LFF/HNF/RDN)