c

Yayasan Dharma Bhakti Berau Coal (YDBBC) bekerja sama dengan Dinas Pendidikan (Disdik) dan Ikatan Guru Taman KanakKanak (IGTK), menggelar pelatihan implementasi Kurikulum 2013 bagi guru Taman Kanak-kanak (TK) se Kabupaten Berau, di gedung Berau Training Center (BTC) Tanjung Redeb sejak 3 November 2015 lalu.

Penelitian Pengawasan dan Pengembangan Program YDBBC, Akhid Yusron Riyadi, mengungkapkan salah satu konsen YDBBC dibidang pendidikan yakni melalui peningkatan kualitas pada sumber daya manusianya baik para pendidik maupun siswanya serta bantuan sarana dan prasarana sekolah untuk menunjang pencapaian kualitas tersebut.

Dijelaskannya, terkait dengan para pendidik atau guru ada beberapa kegiatan yang dilakukan seperti sekarang yaitu program kualifikasi guru, dalam program ini sesuai Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dan UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang mewajibkan standar minimum kualifikasi dan kompetensi guru.

Pada pendidik Paud/TK dan SD disyaratkan minimum kualifikasi guru adalah dengan latar pendidikan strata I (S1). “Program kualifikasi ini kami mulai di tahun 2009 sampai 2015 ditargetkan selesai sebanyak 280 orang. Untuk program ini, kami bekerja sama dengan Universitas Terbuka dan Dinas Pendidikan Kabupaten Berau,” ungkapnya.

“Harapannya dari kegiatan pelatihan kurikulum 2013 ini, guru-guru TK dapat meningkatkan kualitas sistem pembelajaran dan implementasi kurikulum 2013 dengan baik dan benar sehingga hasil akhir yang berupa kualitas anak didik menjadi lebih baik,” sambungnya.

Sebanyak 130 tenaga pengajar ikut serta dalam pelatihan yang digelar selama tiga hari ini. Terpisah Ketua IGTK, Hearani, mengatakan pelatihan yang dilaksanakan saat ini khusus guru TK yang mendidik anak usia 4 sampai 6 tahun. Tenaga pengajar TK terbagi menjadi dua yakni kelompok A yang mendidik anak dari usia 4 sampai 5 tahun, dan kelompok B yang mendidik usia 5 sampai 6 tahun.

“Jadi kurikulum 2009 saat ini akan dirubah dengan kurikulum 2013 yaitu dengan konsep pembelajaran yang sifatnya scientific. Alhamdulillah, kegiatan yang difasilitasi Berau Coal dan Disdik untuk implementasi kurikulum 2013 ini cukup membantu kami,” tambah Haerani.

Selain peningkatan kualitas tenaga pengajar, PT Berau Coal melalui YDBBC telah memberikan bantuan biaya pendidikan tidak mampu yang telah didsitribusikan kepada 1.142 siswa di 19 kampung/ kelurahan.

Tak hanya itu, YDBBC juga memberikan bantuan layanan transportasi gratis bagi siswa di perkampungan, fasilitas asrama pelajar yang dilengkapi perpustakaan bagi siswa yang berasal dari Kampung binaan YDBBC yang di tempat tinggalnya belum tersedia sarana sekolah.

Semua hal ini dilakukan PT Berau Coal guna mendukung program pemerintah Wajib Belajar 12 Tahun. Pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat dibidang pendidikan dan iptek didasarkan pada filosofi bahwa manusia merupakan sumber daya dan modal utama pembangunan.

Oleh karena itu, PT Berau Coal melalui YDBBC melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat sekitar tambang dengan harapan akan tercipta generasi-generasi masa depan yang berkualitas, kreatif dan mandiri.

Berkat komitmen dan segala program aksi yang dilakukan, tak heran kalau PT Berau Coal pernah diganjar penghargaan oleh Pemerintah Propinsi Kalimantan Timur pada 8 Mei 2013 lalu sebagai perusahaan peduli pendidikan di Benua Etam.