PT Berau Coal terus mendukung Pemkab Berau lewat beragam kegiatan. Kali ini, melalui komitmen zakat, infak, sedekah, dan pembangunan rumah layak huni. 

PT Berau Coal telah menyerahkan komitmen zakat, infak, dan sedekah kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Berau sebesar Rp 1,5 miliar. Perusahaan juga menyerahkan dan melaporkan zakat penghasilan karyawan PT Berau Coal periode Maret 2022-April 2023 sebesar lebih dari Rp 894 juta di Balai Mufakat pada Rabu, 12 April 2023. 

Bupati Berau, Sri Juniarsih, hadir dalam penyerahan tersebut. Bupati mengapresiasi dan berterima kasih kepada PT Berau Coal yang telah menyalurkan zakat, infak, sedekah melalui Baznas. “Kami berharap, yang sudah disampaikan ke Baznas dapat tersalurkan kepada masyarakat yang memang membutuhkan dan tentunya tepat sasaran,” ujar Juniarsih.

PT Berau Coal juga terus menunjukkan komitmen mendukung pembangunan daerah melalui penyediaan rumah layak huni. Pembangunan tersebut diwujudkan melalui program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (PPM) PT Berau Coal yang bekerja sama dengan Baznas Berau.

“Harapan kami, komitmen Berau Coal terhadap program PPM melalui dukungan penyediaan rumah layak huni dapat terus memberikan dampak yang berkelanjutan. Rumah yang dibangun dimanfaatkan dengan baik oleh para penerima manfaat,” kata Bupati.

Sementara itu, Ketua Baznas Berau, Busransyah, menyatakan PT Berau Coal konsisten membantu Baznas dalam memberikan bantuan kepada masyarakat Bumi Batiwakkal—sebutan  Berau—setiap tahun. Perusahaan bekerja sama dengan program-program Baznas yang dirancang untuk meningkatkan kemandirian ekonomi dan membantu memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada PT Berau Coal yang secara berkelanjutan berkontribusi membangun Bumi Batiwakkal,” kata Busransyah. Ia juga mengapresiasi PT Berau Coal yang selalu berkomitmen membayar zakat tepat waktu. Perusahaan disebut tidak mengabaikan kewajiban setiap tahun. 

“Mudah-mudahan operasional Berau Coal tetap berjalan dengan baik dan lancar sehingga bisa berdampak lebih luas lagi. Dengan demikian, kontribusinya kepada Baznas juga bisa tetap konsisten bahkan terus meningkat,” ujarnya.

Community Development Manager PT Berau Coal, Hikmawaty, mengatakan bahwa tahun ini Berau Coal menyerahkan dua dana zakat ke Baznas. Pertama, zakat, infak, dan sedekah Rp 1,5 miliar, dan kedua zakat pegawai PT Berau Coal yang disalurkan melalui Baznas senilai Rp 894 juta. 

“Dukungan ini juga sebagai bentuk kepedulian perusahaan dan karyawan Berau Coal untuk berkontribusi aktif membantu masyarakat Kabupaten Berau,” jelas Hikmawaty.

Penyerahan secara simbolis zakat pegawai PT Berau Coal yang disalurkan melalui Baznas. FOTO: PT BERAU COAL

Kerja sama dengan Baznas Berau melalui komitmen zakat perusahaan telah berjalan secara berkelanjutan. Baznas Berau juga telah membangun rumah layak huni bagi mereka yang berhak atau mustahik. Menurut laporan Baznas Berau, hingga tahun ini telah dibangun 13 unit rumah rayak huni bagi mustahik. 

Program kolaborasi ini bertujuan mendukung program pemerintah dalam membangun daerah. Dengan demikian, dapat mendorong kemandirian ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta memajukan Kabupaten Berau dan Provinsi Kaltim.

“Program pembangunan rumah layak huni ini diwujudkan melalui PPM PT Berau Coal dan kerja sama dengan Baznas Berau,” ujarnya.

Hal ini selaras dengan program Pemprov Kaltim dalam penyediaan rumah layak huni. PT Berau Coal telah memulai penyediaan rumah layak huni sejak 2012 melalui PPM. Pada 2012, telah dibangun 18 unit rumah layak huni untuk warga komunitas adat terpencil (KAT) Km 2 Lati, Kampung Sambakungan. Ada pula rumah ibadah dan penyediaan water treatment plant (WTP) atau fasilitas pengelolaan air bersih.

Pada 2018 hingga 2023, Berau Coal membangun 13 unit rumah layak huni di KAT Km 2 Lati, satu balai adat, dan 11 rumah layak huni di KAT Petung Kampung Merancang Ulu. Total rumah layak huni yang telah dibangun Berau Coal untuk mendukung warga KAT mencapai 42 unit. Selanjutnya, masih ada sembilan unit lagi untuk KAT Km 2 Lati. 

“Rumah yang dibangun tersebut merupakan rumah kayu ukuran 50 meter persegi,” jelas Hikmawaty.

Untuk mendorong kemajuan warga KAT, Berau Coal juga memberikan pendampingan. Bentuknya adalah pengembangan ekonomi melalui pemberdayaan madu hutan dan madu kelulut. Fasilitas pendidikan bagi anak-anak di KAT disediakan pula.

Penerima manfaat rumah layak huni, KAT Km 2 Lati, Saad, menyampaikan terima kasih atas dukungan PT Berau Coal. Dengan dukungan perusahaan, warga KAT disebut bisa mendapat rumah yang layak untuk dihuni secara permanen. “Kami sangat berterima kasih atas kontribusi PT Berau Coal atas rumah yang layak dan diberi pendampingan,” ucap Saad. 

Sebelum mendapatkan bantuan rumah layak huni, warga KAT Km 2 Lati tinggal di hutan. Mereka menghuni pondok sebagai tempat tinggal nomaden atau berpindah-pindah. “Bersyukur karena Berau Coal bersedia membantu melalui program PPM. Kami sekarang sangat terbantu dengan fasilitas dasar untuk bisa hidup menetap,” tutupnya. (*) 

Sumber: kaltimkece.id