PT Berau Coal terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pertanian di Berau.

Kampung Tasuk memiliki hamparan sawah yang luas. Hal itu pun dimanfaatkan mayoritas masyarakat di sana dengan bertani hingga mampu  memperbaiki kondisi perekonomiannya.

Tak terkecuali Wahyuni, Ketua Kelompok Tani Sumber Karya, Kampung Tasuk yang sudah bertani sejak 1998. Perempuan berhijab ini pun sudah paham betul soal potensi panen padi yang dikelolanya selama ini.

Lahan sawah yang sudah dimiliknya seluas 30 hektare, salah satunya dimanfaatkannya untuk menanam padi kualitas super. “Seperti jenis Padi Varietas Mekongga dan Inpari 42,” ujarnya, kemarin (16/3). 

Diakui ibu dua anak ini, menanam padi tak bisa menghindari adanya serangan hama, sehingga membuat hasil panen padinya kurang maksimal. Hama itu memang menjadi salah satu kendala setiap petani. Tetapi menurutnya, dengan pola tanam serempak, itu akan mengurangi serangan hama.

“Hasil panen setiap musimnya itu berbeda, ada dari serangan hama, ada juga dari bibitnya,” jelasnya. 

Terlebih bibit untuk padi berkualitas juga sulit didapat, Wahyuni mengaku dulu petani di kampungnya  hanya menggunakan bibit lokal saja, tanpa memperhatikan kualitas berasnya. Sekarang, sejak adanya pendampingan dari berbagai pihak salah satunya PT Berau Coal, Wahyuni dan petani lainnya merasa cukup terbantu. Bahkan sudah bisa memperbaiki kondisi ekonomi mereka hanya dari bertani.

“Selain pendampingan, kami juga dibantu bibit padi. Apalagi petani juga merasa terbantu dengan adanya jual beli gabah basah ke perusahaan Berau Coal. Sekarang juga hasil panen kami cukup meningkat. Alhamdulillah, sekali panen untuk luas sawah satu hektare sudah hampir mencapai 6-7 ton,” bebernya. 

“Kami berharap, dukungan terhadap  petani baik dari pemerintah maupun PT Berau Coal bisa terus konsisten dalam mewujudkan komitmennya untuk membantu para petani di Berau,” tambahnya. 

Dukungan PT Berau Coal ini juga diapresiasi Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Berau, Mustakim. Dia mengakui, selama ini mereka berkolaborasi dengan PT Berau Coal dalam pengadaan bantuan benih yang berkualitas. 

“Berau Coal memang selalu mendukung benih lalu kami akan memanen dengan hasil yang memang cukup maksimal. Pemasarannya juga diambil oleh mereka langsung,” katanya. 

Sementara, Bupati Berau Sri Juniarsih yang hadir dalam acara Panen Musim Rendeng atau dinamakan Panen Pertama di Kampung Tasuk, menyampaikan  terima kasih kepada PT Berau Coal yang sudah selalu mendampingi para petani khususnya di Kampung Tasuk.

“Saya berharap pendampingan ini bisa terus dilakukan melalui pembinaan-pembinaan dalam hal peningkatan produksi hasil tani di Kampung Tasuk,” kata Bupati Berau. 

Di tempat yang sama, General Manager CSR PT Berau Coal, Horas Parsaulian Pardede, menjelaskan pendampingan yang dilakukan untuk petani di Kampung Tasuk menjadi salah satu bagian dalam empat pilar Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT Berau Coal. 

“Potensi padi itu sangat bagus. Bahkan saat ini Berau Coal mempunyai program untuk memanfaatkan potensi lokal. Salah satunya padi. Padi sendiri merupakan salah satu unggulan Berau,” tegas Horas. 

Bahkan hasil dari panen langsung dibeli dan diolah, sehingga para petani tidak kesulitan dalam menentukan pasar. PT Berau Coal dalam hal ini pun fokus untuk pasar dan pengolahannya. 

“Berau Coal melalui Yayasan Dharma Bakti Berau Coal (YDBBC), berupaya terus mendukung kegiatan pertanian untuk mendorong ketahanan pangan di Berau,” tutupnya. (*/IQB)

Sumber: Berau.prokal.co, 17 Maret 2021