c

Setelah 2 minggu berlangsung, pelatihan menjahit yang bertempat di gedung serbaguna Kampung Merancang Ilir, Kecamatan Gunung Tabur, yang diikuti puluhan ibu-ibu ini akhirnya ditutup kemarin (3/6).

Kelompok Cempaka yang merupakan dampingan dari Corporate Social Responsibility (CSR) PT Berau Coal ini, mengungkapkan rasa senang dan terima kasih yang sangat besar untuk terselenggaranya pelatihan ini.

“Terima kasih untuk pelatihan menjahit ini, karena sekarang ibu-ibu di Kampung Merancang Ilir ini bisa membuat pakaian khususnya seragam sekolah yang nantinya bisa digunakan untuk putra-putrinya sendiri,” ungkap perwakilan dari kelompok menjahit Cempaka.

Sebanyak 4 instruktur yang didatangkan bergantian dari Bina Kreasi Teluk Bayur,  berharap agar apa yang sudah didapat bisa bermanfaat, dan tidak berhenti sampai di sini.
“Semoga bisa kontinyu latihan menjahitnya, jangan lantaran sudah bisa membuat satu stel seragam sekolah terus berhenti belajar, karena ilmu menjahit ini harus terus dilatih dan dilatih agar semakin mahir,” terang Misyanti, salah satu instruktur menjahit.

Hal senada juga diungkapkan perwakilan dari PT Berau Coal saat menutup pelatihan. “Setidaknya hal ini bisa memberikan keuntungan dari lingkup keluarga, karena tidak perlu repot membawa ke penjahit, bahkan ilmu menjahitnya bisa dijadikan usaha rumahan,” ucap Ahmad Rifai, perwakilan PT Berau Coal, bagian ekonomi.

“Mudahan pelatihan ini tidak hanya berhenti sampai di sini karena melihat antusiasme ibu-ibu juga sangat bagus, dan komunikasi antarpeserta pelatihan dan instruktur yang sudah terjalin bisa berjalan seterusnya,” lanjutnya.

Ia juga berharap mesin jahit yang sudah ada tidak berpindah tempat ke rumah warga, agar bisa digunakan secara bergantian. Malah, kalau bisa bertambah supaya masing-masing dapat mengoperasikan satu mesin jahit.

Selain menutup pelatihan, PT Berau Coal yang diwakili oleh Ahmad Rifai, juga memberikan sertifikat pelatihan bagi ibu-ibu yang menjadi peserta. Sertifikat ini diharapkan bisa menjadi motivasi agar mereka semakin terpacu, untuk belajar dan terus belajar.
“Jangan mentang-mentang sudah bisa membuat satu jenis atau model pakaian malah berhenti, belajar untuk membuat pakaian sehari-hari atau pakaian lebaran juga lebih baik, apalagi mendekati bulan puasa, yang namanya penjahit pasti jadi incaran khususnya kaum hawa,” imbuhnya.

“Setidaknya ilmu yang didapat dari pelatihan bisa digunakan menambah pemasukan keluarga,” pungkasnya.