PT Berau Coal ikut berkontribusi meningkatkan produktivitas para petani. Salah satunya melalui bantuan mesin perontok padi untuk kelompok tani di RT 21 Seramut, Kecamatan Sambaliung.

Bantuan Mesin Perontok Padi di Seramut, Kecamatan Sambaliung

Sebaran lahan yang masih sangat luas di Kabupaten Berau menyimpan potensi di sektor pertanian. Potensi itulah yang sedang digencarkan PT Berau Coal dengan turut berkontribusi dalam menunjang kerja para petani. Salah satunya terhadap kelompok tani di Seramut, berupa bantuan mesin perontok padi.

Potensi lahan pertanian yang ada di Kabupaten Berau harus dimanfaatkan secara optimal oleh para petani. Untuk mendukung hal itu, dukungan terhadap sektor pertanian sangat diperlukan guna meningkatkan hasil produksi pertanian lokal.

Seperti lahan pertanian yang digarap oleh salah satu kelompok tani di RT 21 Seramut, Sambaliung. Dengan lahan seluas kurang lebih 20-25 hektare yang dikelola oleh 26 petani.

Ilyas, Ketua RT 21 Seramut yang juga bagian dari kelompok tani itu menuturkan, kondisi pertanian padi kadang tidak menentu akibat hama dan penyakit tanaman padi yang menghambat panennya. “Salah satu kendalanya itu hama dan penyakit, sehingga hasil panen padi kami tidak menentu,” tuturnya kemarin (11/3).

Selain itu, dalam prosesnya, juga belum sepenuhnya didukung alat pertanian khususnya saat memanen padi. Di sana mereka masih melakukannya secara manual. “Biasanya cara panen padi masih manual, itu berat sekali dan memakan waktu yang cukup lama,’ terangnya.

Tentu untuk menunjang kerja para petani, perlu dukungan alat yang memadai. Itu dianggap penting karena nantinya bisa membantu hasil produksi pertanian lebih baik, sehingga bisa mendapatkan hasil yang baik.

Diakui Ilyas, selama ini kelompok taninya belum memiliki mesin perontok padi. Sehingga pada saat puncak panen para petani kewalahan. Mereka harus bergantian menggunakan alat yang selama ini mereka sewa dan jumlahnya minim. “Kondisi ini menyulitkan kami. Mesin yang ada harus dipindah-pindah karena kawasan lahan berjauh-jauhan,” katanya.

Menjawab kebutuhan petani serta mendorong peningkatan produktivitas pertanian, PT Berau Coal turut andil dalam mengatasi permasalahan petani. Salah satunya terhadap kelompok tani di Seramut, Sambaliung yang sedang giat meningkatkan lahan pertanian padi, dengan memberikan dua unit mesin perontok padi.

Melalui alat perontok padi yang dibantu PT Berau Coal ini, harapannya bisa membantu kinerja kelompok tani setempat. Serta meningkatkan hasil produksi pertanian di sana. “Alhamdulillah kami terbantu adanya mesin perontok ini yang diberikan oleh PT Berau Coal. Tentunya kami berterima kasih atas bantuan ini. Karena panennya bisa lebih maksimal dan lebih cepat dari sebelumnya,” kata Ilyas.

Sebelum adanya alat tersebut, petani biasanya membanting batang padi agar gabah bisa terlepas dari batang dan daunnya. Dengan bantuan mesin ini, tentu efisiensi waktu dan tenaga. “Mesin ini sangat membantu kami. Karena mempercepat proses panen padi kami,” jelasnya.

Mesin perontok ini bisa digunakannya dalam jangka panjang. Ke depan menurut dia, para petani di Seramut bisa lebih semangat lagi bertani dan menambah luas pertaniannya. Khususnya terhadap muda-mudi yang harapannya bisa menjadi regenerasi.

Apalagi selain dibantu mesin perontok padi, PT Berau Coal juga membantu benih. Bahkan hasil panen dibeli langsung oleh Berau Coal. Tentu secara tidak langsung juga sangat membantu meningkatkan perekonomian para petani. “Kami senang hasil panen kami bisa dibeli langsung oleh yayasan PT Berau Coal. Menambah semangat kami menanam padi,” katanya.

“Sekali panen ada yang dapat hasil sampai Rp 15 juta. Kalau dulu dijual berpikul-pikul tidak mungkin terkumpul sampai segitu. Artinya, peran perusahaan cukup membantu ekonomi kami,” beber Ilyas.

Ilyas menuturkan, bukan sekali ini saja kelompok taninya mendapatkan bantuan dari PT Berau Coal. Karena itu, ia berharap ke depan PT Berau Coal bisa terus berkontribusi dan peduli kepada para petani di Seramut serta petani-petani yang ada di Berau.

Dengan adanya bimbingan dan pendampingan seperti yang dilakukan PT Berau Coal ini khususnya terhadap kelompok taninya sangat memberikan dampak yang baik serta membantu menjadi petani mandiri dan berkualitas.

“Kalaupun semangat kami kuat untuk bertani, tapi jika tidak didukung seperti PT Berau Coal ini, tentu tidak akan berkembang dan masih menggunakan cara tradisional,” pungkasnya.

Sementara itu, menurut General Manager Corporate Social Responsibilty (CSR) PT Berau Coal, Horas Parsaulian Pardede, apa yang dilakukan PT Berau Coal merupakan bagian dari program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM). Di mana salah salah satu pilar program ini yakni peningkatan ekonomi masyarakat melalui penguatan kelompok tani khususnya terhadap pengembangan padi.

“Bantuan berupa alat perontok padi ini sebagai bentuk bagian pendampingan ekonomi PPM PT Berau Coal,” ucapnya. 

Bantuan alat perontok padi ini kata dia, untuk meningkatkan produktivitas para petani, termasuk melalui bantuan benih. Selain itu melakukan perubahan pasca-panen dari manual ke mekanisasi. “Jadi PT Berau Coal membantu dua unit mesin perontok padi yang harapannya dapat meringankan kerja petani,” jelasnya.

Selain pendampingan untuk peningkatan produktivitas, pihaknya juga bekerja sama dengan Dinas Pertanian Berau dalam hal pemasarannya. Sehingga hasil panen para petani ini bisa dibeli langsung yang menurutnya dari tahun ke tahun terus meningkat. “Perlu diketahui juga bahwa program kami selalu berakhir dengan dua tujuan. Pertama mempersiapkan tenaga kerja yang siap pakai dan kedua menciptakan lapangan kerja,” jelas Horas.

Dua tujuan itu pun sudah dibuktikan melalui kelompok tani di Seramut itu. Seperti salah satu petani dikirim mengikuti pendidikan di Cianjur dan kini telah membantu mendampingi para petani untuk meningkatkan produktivitas. Kemudian, kawasan lahan di Seramut saat ini sudah semakin luas, yang sebelumnya hanya beberapa hektare saja.

“Harapan kami dengan adanya semangat para petani saat ini dan didukung mesin perontok padi yang diberikan bisa meningkatkan produksi petani,” katanya. “Dan dari sisi penanganan pasca-panennya juga bisa lebih cepat. Sehingga kualitas padi yang akan kita pasarkan ini juga ikut meningkat,” pungkasnya. (*/IQB)

Sumber: Berau.prokal.co, 12 Maret 2021