Wujud kepedulian PT Berau Coal terhadap dunia pendidikan di Berau, kembali dibuktikan dengan menggelar kegiatan seminar mengenai gerakan sekolah menyenangkan (GSM).

Kegiatan yang digelar sejak pukul 08.00 hingga 16.00 Wita kemarin (20/2), diikuti 20 peserta dari 10 sekolah, baik tingkat SD maupun SMP.

Kepala SD 002 Sambaliung Rusmiati, turut menjadi salah satu pengisi materi dalam kegiatan tersebut. Menurutnya, kegiatan tersebut digelar untuk secara perlahan GSM bisa diterapkan di sekolah. Karena dengan GSM, antara guru dan peserta didik bisa saling melengkapi.

“Ini merupakan kelanjutan dari pembinaan dan workshop yang (beberapa waktu lalu) diikuti di Tangerang Selatan dan Jogjakarta,” ujarnya.

Dikatakan, SD 002 Sambaliung yang dipimpinnya, memang sudah menerapkan GSM dalam kegiatan belajar-mengajar sehari-hari. Makanya, pihaknya yang ditunjuk menjadi pilot project GSM untuk sekolah lainnya. GSM sendiri memiliki tujuan utama untuk menumbuhkan karakter anak didik.

“Kebiasaan-kebiasaan yang positif, akan membentuk karakter anak menjadi percaya diri dan peduli kepada teman,” ujarnya lagi.

Ia menuturkan, untuk mulai menerapkan GSM memang harus dimulai dari hati. Karena jika hati tidak senang, akan membuat program ini tidak akan berjalan maksimal. Sebaliknya, jika hati guru senang, maka bisa ditularkan ke anak didiknya. Sehingga minat belajar akan tumbuh dengan sendirinya, tanpa harus disuruh apalagi dipaksa.

“Modalnya sekolah itu harus menyenangkan terlebih dahulu,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Berau, Suprapto, mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, seminar GSM sangat positif. Di mana, sekolah lain bisa mengadopsi program GSM yang sudah diterapkan di SD 002 Sambaliung.

“Tentu perkembangan dunia pendidikan di Berau perlu diperhatikan. Dengan adanya seminar GSM ini, saya yakin akan membawa perubahan lebih baik,” katanya.

Dengan adanya GSM ini, pola pikir anak akan sekolah yang melelahkan bisa hilang. Mereka akan merasakan kesenangan di sekolah. Serta sistem pendidikan yang kuno akan ditinggalkan.

“Mengadopsi hal yang positif tentu tidak menjadi masalah. Ini bukan kompetensi. Jadi saling bahu-membahu membuat nyaman anak didik di sekolah,” ungkapnya.

Terpisah General Manajer CSR PT Berau Coal, Horas Parsaulian Pardede menambahkan, kegiatan tersebut merupakan dukungan PT Berau Coal untuk program GSM. Para guru pun telah diberikan pemahaman mengenai GSM.

“Ini merupakan bentuk kepedulian PT Berau Coal terhadap dunia pendidikan di Berau. Makanya seminar ini dilaksanakan,” singkatnya. (*/hmd/***/udi)

Sumber: Berau Post edisi Jumat, 21 Februari