c

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Bumi Batiwakkal merupakan satu masalah yang harus segera diatasi. Apalagi, sejak 2015 hingga awal 2016 ini mencapai lebih dari 800 kasus.

Melihat kondisi ini, PT Berau Coal (BC), bekerja sama dengan Akademisi Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (Stiper) Berau, Sinung Pratiwo, membantu membasmi jentik nyamuk Aedes Aegypti. Salah satunya dengan menebar ikan Cupang dan ikan Gapi di lingkungan kantor BC, Jalan Pemuda Tanjung Redeb, Kamis (28/1) kemarin.

Untuk ikan Cupang diletakkan di beberapa toilet, kamar mandi. Sedangkan untuk ikan Gapi disebar di selokan dan drainase di lingkungan kantor dan Jalan Pemuda.

“Ide yang bagus. Kami menyambut apa yang sudah disampaikan pak Sinung. Karena tujuan yang dilakukan itu positif sekali. Mungkin ini untuk tahap awal yang kami sebar di sekitar kantor. Apapun itu, kalau ada nilai manfaat, ya kenapa tidak kita sambut,” Ungkap Community Relations (Comrel) Manager BC, La Ode Ilyas di sela-sela kegiatan, kemarin.

Menurut La Ode, pembasmi jentik nyamuk Aedes Aegypti secara biologi ini sangat membantu. Ia mengapresiasi adanya program pemberantasan DBD seperti ini. “Kalau kita lihat informasi dari media, atau browsing di internet memang ikan-ikan jenis ini sangat kuat dan cocok untuk membasmi jentik nyamuk. Upaya antisipasi yang dilakukan biasanya dengan fogging, tetapi yang secara biologi tidak pernah kita lakukan. Ini yang akan kami coba terapkan,” terangnya.

“Kembali lagi kami sangat mengapresiasi sekali apa yang sudah dilakukan oleh tim pak Sinung. Programnya akan kita coba adopsi bersama. Mungkin bekerja sama dengan pemerintah maupun dari pihak swasta,” tambahnya.

Dijelaskannya, kegiatan ini merupakan salah satu dari program Corporate Social Responsibility (CSR) BC. Salah satunya menyangkut pilar kesehatan, yakni pengobatan gratis keliling kampung. “Kami melakukan program fogging ke kampung. Hal tersebut rutin kami lakukan setiap tahun,” ujarnya.

Sementara, Akademisi Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (Stiper) Berau Sinung Pratiwo, mengatakan bahwa kegiatan tebar ikan ini merupakan satu langkah memberantas DBD. Dengan adanya pembasmi biologi dari ikan pemakan jentik-jentik ini, populasinya bisa ditekan dan mencegah kasus DBD yang terus meningkat. Karena nyamuk aedes aegypti selain menyebabkan demam berdarah juga menyebarkan virus Zika.

Virus Zika merupakan kelompok dari virus Spondweni yang ditularkan melalui nyamuk. Puerto Rico melaporkan, kasus pertama penyakit yang disebarkan oleh nyamuk ini telah menyebar di penjuru Amerika Selatan dan Karibia.

Meski penyebaran ikan pembasmi jentik-jentik nyamuk ini masih dilakukan di area kantor BC saja, pihaknya akan mencoba mengontrol dan mendiskusikan lebih lanjut. Diharapkan kegiatan seperti ini setidaknya bisa membantu dalam menanggulangi kasus DBD.