c
KTT PT Berau Coal Gatot Budi Kuncahyo (kiri) saat menerima penghargaan Aditama di bidang pengelolaan lingkungan, dan penghargaan Utama di bidang keselamatan pertambangan

KTT PT Berau Coal Gatot Budi Kuncahyo (kiri) saat menerima penghargaan Aditama di bidang pengelolaan lingkungan, dan penghargaan Utama di bidang keselamatan pertambangan

TANJUNG REDEB– PT Berau Coal kembali meraih dua penghargaan yakni, predikat Aditama (emas) untuk kategori Pengelolaan Lingkungan Pertambangan, dan predikat Utama (perak) untuk kategori Keselamatan Pertambangan pada Penghargaan Prestasi Pengelolaan Keselamatan dan Lingkungan Pertambangan Mineral dan Batu Bara tingkat nasional yang merupakan program tahunan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Selasa (16/9) lalu di Jakarta.

Penghargaan Aditama yang diraih PT Berau Coal tersebut adalah yang pertama kalinya. Pada tahun-tahun sebelumnya, perusahaan tambang batu bara terbesar di Berau ini hanya mampu meraih penghargaan Utama.

Hal itu dikatakan Kepala Teknik Tambang (KTT) PT Berau Coal, Gatot Budi Kuncahyo kepada media ini, kemarin (17/9). Dengan dinobatkannya PT Berau Coal sebagai peraih penghargaan Aditama, membuktikan bahwa usaha keras yang selama ini dilakukan dalam mengelola lingkungannya sudah terlihat dan berhasil.

Gatot juga mengatakan, untuk meraih prestasi tersebut, tentu tidak bisa diperoleh secara tiba-tiba karena untuk mengelola tanaman sisipan hingga pertumbuhannya yang bagus, membutuhkan usaha yang tidak mudah bahkan perlu waktu yang lama.

Di sisi lain, lanjut dia, yang menjadi penilaian bagaimana PT Berau Coal mampu mendapat penghargaan Aditama, karena usaha perusahaan dalam melakukan pemberdayaan masyarakat sekitar tambang, seperti pembangunan Berau Training Centre (BTC) di Jalan Parapatan, yang telah dibangun oleh PT Berau Coal.

Tak hanya itu, di area bekas tambang di Kampung Binungan, Kecamatan Sambaliung, tim penilai juga telah melihat keberhasilan PT Berau Coal dalam membangun peternakan sapi sebanyak 160 ekor yang digembalakan di area bekas tambang.

“Pemberdayaan masyarakat itu juga menjadi salah satu kriteria penilaian bagaimana kami bisa mendapatkan penghargaan ini,” sambungnya.

Gatot juga mengakui bahwa keberhasilan pihaknya dalam meraih penghargaan itu tidak lepas dari bimbingan Badan Lingkungan Hidup (BLH) kabupaten dan provinsi, Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) kabupaten dan provinsi, Inspektur Tambang dan Pemkab Berau khususnya.

“Untuk itu kami sangat berterima kasih terhadap bimbingan semua pihak yang selama ini telah dilakukan kepada kami, sehingga PT Berau Coal bisa mendapatkan penghargaan seperti saat ini,” tuturnya.

Penghargaan itu, diakui Gatot, juga dilihat dari sisi konsistensi perusahaan, jika dalam pengelolaan lingkungan yang dilakukan perusahaan tidak konsisten atau tidak ada perubahan, maka penghargaan itu bisa beralih ke perusahaan lain.

“Untuk itu kami berharap bisa mempertahankan penghargaan Aditama ini dengan meningkatkan apa yang ada saat ini,” pungkasnya.

Dalam kesempatan ini, PT Berau Coal juga meraih penghargaan Utama dalam bidang keselamatan pertambangan seperti yang sering diraih pada tahun-tahun sebelumnya. Tahun berikutnya, kata Gatot, pihaknya akan mengevaluasi seluruh kekurangan agar bisa menjadi lebih baik lagi.

“Ke depan kami juga akan melakukan pengelolaan lingkungan secara konsisten, dan bukan hanya kewajiban-kewajibannya yang kami lakukan, tapi harus lebih baik lagi karena kriteria penilaian setiap tahun semakin ketat. Kami mencoba mempertahankan pengahargaan ini dan meningkatkan lagi apa yang menjadi kekurangan kami,” pungkasnya.

Dengan prestasi tersebut, membuktikan bahwa PT Berau Coal adalah perusahaan yang memiliki etika bisnis dan bertanggung jawab kepada masyarakat serta senantiasa melakukan program-program unggulan dalam pengelolaan lingkungan operasionalnya.

Dengan pencapaian ini juga, perusahaan akan selalu melakukan perbaikan berkelanjutan yang berlandaskan nilai-nilai inovatif, progresif, dan memegang teguh kepercayaan stakeholder terhadap sistem manajemen pengelolaan lingkungan, efisiensi energi, pengurangan emisi, pemanfaatan limbah non B3 melalui upaya 3R (reuse, reduce, recycle), dan program masyarakat.(BP)

c
KTT PT Berau Coal Gatot Budi Kuncahyo (kiri) saat menerima penghargaan Aditama di bidang pengelolaan lingkungan, dan penghargaan Utama di bidang keselamatan pertambangan

KTT PT Berau Coal Gatot Budi Kuncahyo (kiri) saat menerima penghargaan Aditama di bidang pengelolaan lingkungan, dan penghargaan Utama di bidang keselamatan pertambangan

TANJUNG REDEB– PT Berau Coal kembali meraih dua penghargaan yakni, predikat Aditama (emas) untuk kategori Pengelolaan Lingkungan Pertambangan, dan predikat Utama (perak) untuk kategori Keselamatan Pertambangan pada Penghargaan Prestasi Pengelolaan Keselamatan dan Lingkungan Pertambangan Mineral dan Batu Bara tingkat nasional yang merupakan program tahunan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Selasa (16/9) lalu di Jakarta.

Penghargaan Aditama yang diraih PT Berau Coal tersebut adalah yang pertama kalinya. Pada tahun-tahun sebelumnya, perusahaan tambang batu bara terbesar di Berau ini hanya mampu meraih penghargaan Utama.

Hal itu dikatakan Kepala Teknik Tambang (KTT) PT Berau Coal, Gatot Budi Kuncahyo kepada media ini, kemarin (17/9). Dengan dinobatkannya PT Berau Coal sebagai peraih penghargaan Aditama, membuktikan bahwa usaha keras yang selama ini dilakukan dalam mengelola lingkungannya sudah terlihat dan berhasil.

Gatot juga mengatakan, untuk meraih prestasi tersebut, tentu tidak bisa diperoleh secara tiba-tiba karena untuk mengelola tanaman sisipan hingga pertumbuhannya yang bagus, membutuhkan usaha yang tidak mudah bahkan perlu waktu yang lama.

Di sisi lain, lanjut dia, yang menjadi penilaian bagaimana PT Berau Coal mampu mendapat penghargaan Aditama, karena usaha perusahaan dalam melakukan pemberdayaan masyarakat sekitar tambang, seperti pembangunan Berau Training Centre (BTC) di Jalan Parapatan, yang telah dibangun oleh PT Berau Coal.

Tak hanya itu, di area bekas tambang di Kampung Binungan, Kecamatan Sambaliung, tim penilai juga telah melihat keberhasilan PT Berau Coal dalam membangun peternakan sapi sebanyak 160 ekor yang digembalakan di area bekas tambang.

“Pemberdayaan masyarakat itu juga menjadi salah satu kriteria penilaian bagaimana kami bisa mendapatkan penghargaan ini,” sambungnya.

Gatot juga mengakui bahwa keberhasilan pihaknya dalam meraih penghargaan itu tidak lepas dari bimbingan Badan Lingkungan Hidup (BLH) kabupaten dan provinsi, Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) kabupaten dan provinsi, Inspektur Tambang dan Pemkab Berau khususnya.

“Untuk itu kami sangat berterima kasih terhadap bimbingan semua pihak yang selama ini telah dilakukan kepada kami, sehingga PT Berau Coal bisa mendapatkan penghargaan seperti saat ini,” tuturnya.

Penghargaan itu, diakui Gatot, juga dilihat dari sisi konsistensi perusahaan, jika dalam pengelolaan lingkungan yang dilakukan perusahaan tidak konsisten atau tidak ada perubahan, maka penghargaan itu bisa beralih ke perusahaan lain.

“Untuk itu kami berharap bisa mempertahankan penghargaan Aditama ini dengan meningkatkan apa yang ada saat ini,” pungkasnya.

Dalam kesempatan ini, PT Berau Coal juga meraih penghargaan Utama dalam bidang keselamatan pertambangan seperti yang sering diraih pada tahun-tahun sebelumnya. Tahun berikutnya, kata Gatot, pihaknya akan mengevaluasi seluruh kekurangan agar bisa menjadi lebih baik lagi.

“Ke depan kami juga akan melakukan pengelolaan lingkungan secara konsisten, dan bukan hanya kewajiban-kewajibannya yang kami lakukan, tapi harus lebih baik lagi karena kriteria penilaian setiap tahun semakin ketat. Kami mencoba mempertahankan pengahargaan ini dan meningkatkan lagi apa yang menjadi kekurangan kami,” pungkasnya.

Dengan prestasi tersebut, membuktikan bahwa PT Berau Coal adalah perusahaan yang memiliki etika bisnis dan bertanggung jawab kepada masyarakat serta senantiasa melakukan program-program unggulan dalam pengelolaan lingkungan operasionalnya.

Dengan pencapaian ini juga, perusahaan akan selalu melakukan perbaikan berkelanjutan yang berlandaskan nilai-nilai inovatif, progresif, dan memegang teguh kepercayaan stakeholder terhadap sistem manajemen pengelolaan lingkungan, efisiensi energi, pengurangan emisi, pemanfaatan limbah non B3 melalui upaya 3R (reuse, reduce, recycle), dan program masyarakat.(BP)