c

IMG_1817Kampung Pulau Besing terkenal di wilayah Lati sebagai kampung sentra ikan nila. Saat ini, kampung tersebut mampu memproduksi bibit dan menjualnya ke peternak ikan nila lainnya di kampung-kampung di sekitar Lati.

Saat ditemui, Harsono, Kepala Kampung Pulau Besing menyatakan hal ini berawal dari 2010 sejak PT Berau Coal membantu bibit ikan nila, pakan serta pembuatan demplot kolam ikan tersebut yang awalnya terdapat 8 kolam ikan dengan ukuran masing-masing 10 x10 m, lalu kami konsisten membudidayakannya dan sekarang telah berhasil.

Berkat keberhasilan kampungnya dalam membudidayakan ikan nila maka memberikan tantangan kepada pria yang mengepalai sekira 70 kepala keluarga tersebut untuk meningkatkan potensi perikanan lainnya, seperti udang galah asli Pulau Besing.

IMG_1823

“Kami juga punya udang galah sebagai potensi perikanan lainnya dan cukup menang saing jika dibandingkan dari Jawa ”, ujar pria kelahiran 48 tahun silam tersebut. Terbukti udang galah kampung tersebut bisa dikatakan kualitas super, hanya dengan 5 ekor saja sudah memiliki berat 1 kilogram.

Keunggulan lainnya yang dimiliki udang galah Pulau Besing yakni waktu panen terbilang cukup cepat hanya 3 bulan dari bibit seukuran jari kelingking (Tampassik). Dari potensi perikanan yang ada tersebut serta bantuan bibit dari luar yang disediakan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kab Berau, Harsono berharap kedepannya terdapat pemancingan udang galah satu-satunya di Berau yakni di Pulau Besing.

Di dalam angannya, kampungnya bisa lebih dikenal sebagai tempat pemancingan udang galah yang belum ada tandingannya di Berau selain sentra ikan nila. Tak cuma itu saja, dengan membuat gubuk-gubuk di tepi kolam pemancingan serta fasilitas pembakaran hasil pancing, tentu memberi sensasi tersendiri. Belum lagi ditambah keberadaan jembatan ulin yang kondisinnya sangat bagus, membentang di sepanjang kampung pasang surut sungai tersebut.

“Pemancingan nila dan patin kan sudah ada di Berau, tapi kalau udang galah pasti bagus sekali,” ujar Harsono diakhiri senyum mengembang. Mimpi Harsono itu bukanlah tanpa alasan, karena jika nantinya jembatan penghubung Merancang-Pulau Besing rampung maka diperlukan adanya objek wisata yang mampu menarik para wisatawan, targetnya para mancing mania dan penyuka kuliner perikanan.

Harsono berharap, pemerintah daerah beserta pihak terkait dapat selalu mendukung terwujudnya mimpi kampung tersebut. Sehingga pada akhirnya bisa memandirikan perekonomian warga Kampung Pulau Besing kelak.