Penutupan pelatihan menjahit anyaman pandan di gedung serba guna SDLB Tanjung Redeb, Kamis (23/12).

Inovasi Produk Kerajinan Tangan

Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT Berau Coal, menggelar pelatihan menjahit anyaman pandan dan rotan di Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) Tanjung Redeb yang dilaksanakan 20-23 Desember 2021.

Manager CSR PT Berau Coal, Hikmawati menuturkan, pihaknya ingin memanfaatkan potensi sumber daya alam di Kabupaten Berau, menjadi sumber pendapatan tambahan. Merangkul siswa SDLB Tanjung Redeb, ibu-ibu hingga pelajar SMK yang telah memiliki keahlian dasar menjahit.

Bahan pandan dan rotan sangat berpeluang menjadi industri kreatif untuk dimanfaatkan menjadi sebuah karya tas yang indah.

“Kami ajak siswa SLB, karena mereka bukan hanya anak berkebutuhan khusus, tapi juga punya kelebihan khusus,” katanya kepada Disway Berau, Kamis (23/12).

Setelah melihat hasil karya para peserta yang mengikuti pelatihan dengan baik, sangat bisa bersaing dengan produk daerah lain. Apalagi, bahan dasar pembuatan tas juga merangkul Putri Maluang Batik dan perajin anyaman rotan dan pandan di Kampung Gurimbang, Sei Bebanir Bangun dan Bena Baru. Mengombinasikan semua bahan menjadi karya tas yang unik.

Melihat peluang pasar dan dunia fesyen yang tidak ada matinya, Ia berharap, inovasi bisa dikembangkan lagi dengan desain terbarukan yang menunjang penampilan.

“Target pasar kami wanita muda dan ibu-ibu,” ujarnya.

Tidak hanya itu, Ia berkomitmen akan membantu promosi hingga penjualannya. Pihaknya siap memajang hasil karya di outlet milik PT Berau Coal di Sei Bedungun dan Bandara Kalimarau.

Tak tanggung-tanggung, pelatih didatangkan dari JakPreneur (Jakarta Enterpreneur), sebuah program kewirausahaan gagasan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Viece Halifardini, pelatih khusus handy craft kriya JakPreneur mengatakan, besar peluang melihat kemampuan para peserta yang mampu menangkap semua materi yang diajarkan. Apalagi, Kabupaten Berau memiliki corak khas Dayak yang mampu menghasilkan kreasi tinggi.

“Sangat bisa bersaing. Asal dilatih lagi kreativitas, kerapian dan kehalusannya,” katanya.

Sementara Kepala SDLB Tanjung Redeb, Masluhi mengatakan, sangat berterima kasih kepada PT Berau Coal karena telah mengajak siswanya ikut serta dalam pelatihan. Terlebih para siswa tuna rungu bisa mengembangkan kemampuan menjahit yang dimiliki. Ke depan, bisa lebih banyak lagi siswanya yang bisa mengikuti pelatihan. Sehingga, bisa memberi harapan baru di dunia usaha.

“Bukan hanya siswanya yang luar biasa, hasil karyanya pun demikian,” ucapnya.

“Semoga pelatihan itu bisa membuat mereka mendapat kepercayaan diri, baik dunia usaha maupun di tempat kerja nantinya,” tambahnya.

Salah satu peserta, Hana juga berterimakasih karena pelatihan tersebut menambah wawasan dan pengalaman baru baginya. Menjahit menggunakan bahan yang belum pernah dicoba sebelumnya, merupakan langkah baru untuknya terjun ke dalam bisnis handy craft.

“Sangat positif. Karena bisa memberdayakan masyarakat sekitar. Semoga bisa lebih banyak lagi pelatihan dan bisa menjangkau semua kalangan,” sebutnya. (*/IQB)

Sumber: Nomorsatuutara.com, 24 Desember 2021