The Challenges and Opportunities for Leaders In Mining Sector

Kartini, merupakan inspirasi semangat perjuangan wanita dalam menggapai mimpinya. Estafet semangat ini diteruskan oleh wanita-wanita Indonesia dalam berkiprah di masing-masing profesinya, termasuk di dunia pertambangan dan energi. Dalam momentum peringatan hari Kartini serta Hari Ulang Tahun PT Berau Coal ke-38 tahun, PT Berau Coal bekerja sama dengan Woman in Mining & Energy (WIME) Indonesia menyelenggarakan webinar The 10th Ruang XY yang berjudul “The Challenges and Opportunities for Leaders in Mining Sector” yang dilaksanakan Kamis (22/4) lalu.

Webinar ini menghadirkan wanita-wanita hebat yang berkiprah di dunia tambang, di antaranya Velisia Gunawan selaku Chief Financial Officer PT Orica Mining Services, Retno Nartani selaku HSE Director Sinar Mas Mining, dan Sandra Makadada selaku Senior Manager Human Capital Development PT Agincourt Recources.

Meski dilakukan secara daring, tidak mengurangi antusias dan semarak peserta untuk hadir menyimak sharing pengalaman yang disampaikan panelis. Acara dibuka dengan opening speech yang disampaikan oleh Kepala Teknik Tambang PT Berau Coal, Feri Indrayana.

Dalam sambutannya Feri menyampaikan, era keterbukaan infomasi memberikan dampak bagi kemajuan perempuan saat ini. Sepak terjang dan prestasi tokoh-tokoh perempuan dari berbagai bidang telah mengubah pola pikir dan cara pandang kita terhadap kemajuan yang diraih perempuan.

“Beberapa tahun yang lalu, mungkin kita masih menemui kondisi perempuan dinomorsekiankan dalam urusan pekerjaan. Namun saat ini, baik perempuan dan laki-laki memiliki kesempatan yang sama untuk berkiprah di bidang tertentu, termasuk salah satunya bidang industri pertambangan,” ungkapnya.

Dengan segala tantangan dan peluang yang ada saat ini, lanjutnya, tidak sedikit perempuan telah berhasil menduduki posisi penting dan strategis, bahkan sebagai pengambil keputusan. Hal ini menunjukkan perempuan saat ini semakin dapat mengaktualisasi diri.

“Salah satu contohnya kita bisa saksikan sekarang, sudah cukup banyak perempuan yang bekerja di industri tambang. Keberagaman ini tentu juga memberi manfaat bagi perusahaan, antara lain adanya proses pertukaran ide yang lebih kreatif atau proses negosiasi yang lebih efektif,” ungkap Feri.

Keberhasilan kiprah perempuan membuktikan bahwa perempuan memiliki kemampuan yang sama dengan mitra laki-laki dalam melaksanakan pekerjaan mereka. Lebih jauh, cerita akan kesuksesan perempuan tersebut menginspirasi perempuan muda lain untuk bekerja di industri tambang.

Velisia Gunawan, salah satu panelis menuturkan, semua kemudahan yang diraih perempuan saat ini, memang tidak lepas dari sosok Kartini yang begitu menginspirasi.

“Kenapa Kartini bisa punya pandangan yang berbeda? Salah satunya karena dia rajin belajar dan rajin belajar baca buku,” ungkapnya.

Satu hal yang bisa kita teladani dari sosok Kartini adalah semangat belajar dan keingintahuannya yang tinggi. When we stop learning, we stop leading, lanjut Velicia. Wanita yang berkiprah selama kurang lebih 17 tahun di bidang finance dan operations management ini mengungkapkan, kemajuan yang dapat dicapai oleh setiap pribadi baik laki-laki dan perempuan tidak akan terwujud bila tidak ada keinginan yang kuat untuk terus berupaya menggali potensi diri. Selain itu, tentunya juga dibarengi dengan sosok yang menyemangati dan memberi inspirasi.

Senada dengan itu, Retno Nartani mengamini. Menurutnya, masa depan yang lebih baik bagi perempuan dapat diraih ketika tidak terkungkung oleh tradisi yang menghambat perempuan menjadi berdaya dan maju.

“Ketika seseorang diberikan kesempatan untuk sekolah, ia jadi lebih tahu kesempatan, peluang, dan tantangan di luar sana seperti apa. Tidak terbatas hanya urusan domestik saja,” tuturnya.

Kesempatan ini juga memberi ruang bagi perempuan untuk lebih berkontribusi, dan memberikan income yang lebih bagi keluarganya. Namun, kiprah perempuan yang semakin maju, juga tidak lepas dari tantangan-tantangan yang harus dilewati.

Seperti halnya yang diungkapkan Sandra Makadada, sosok wanita yang berkarir lebih dari 20 tahun di dunia pertambangan ini mengaku, tantangan bekerja di sektor tambang bagi seorang wanita memang begitu berat. Namun ia meyakini, selalu ada ilmu yang bisa ia serap.

“Dealing bekerja dengan roster, dari jam 6 pagi hingga jam 6 sore itu berat sekali dan tidak semua perempuan mampu menjalani ini,” tuturnya. Namun, di sinilah dibutuhkan kemampuan adaptasi dan membangun resiliensi.

“Jika kita ada di sebuah lingkungan yang mendorong untuk kita tumbuh maju, belajarlah sebanyak mungkin dari lingkungan itu,” lanjut Sandra. Di sinilah, kiprah mentor penting dibutuhkan untuk melihat potensi diri.

Hal ini juga ditanggapi oleh Velisia. Menurut perempuan yang memulai karir sebagai akuntan publik KPMG ini, setiap orang belum tentu dapat melihat potensi dirinya. Oleh karena itu kebutuhan afirmasi dari atasan atau mentor penting untuk mendorong seseorang lebih maju.

Sebuah pembelajaran yang baik dan yang paling melekat adalah yang dibagikan, sehingga ia mengajak setiap individu yang memiliki pengalaman lebih agar berbagi ilmu dengan orang-orang di sekitarnya. Inilah yang mendorong individu-individu lain menjadi lebih maju.

Setiap pemimpin, lahir dan dibentuk oleh support system yang mendukung pencapaian dan pengembangan karir. Begitu juga dengan tiga srikandi hebat yang hadir sebagai panelis di webinar ini. Salah satu support system yang paling utama adalah keluarga. Meski berkarir di luar rumah, tidak melupakan peran penting mereka sebagai seorang ibu di keluarganya.

“Kunci utamanya adalah menjalin komunikasi yang baik dengan keluarga. Karir setinggi apapun, bagi saya keluarga lah yang paling utama, karena saya berprinsip buat apa mengejar karir setinggi langit kalau kita kehilangan harta yang paling berharga,” pungkas Velisia. (*/LFF)