Pelatihan dan Sertifikasi Penyelia Halal (Sistem Jaminan Halal) dampingan PPM PT Berau Coal, dibuka secara resmi Wakil Bupati Berau, Gamalis, kemarin (21/9).

Pelatihan dan Sertifikasi Penyelia Halal (Sistem Jaminan Halal) dampingan Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT Berau Coal, mulai dilaksanakan, kemarin (21/9).

Kegiatan yang akan berlangsung dua hari itu dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Berau, Gamalis. Atas nama Pemerintah Kabupaten Berau, pihaknya mengucapkan terima kasih, dan memberikan apresiasi kepada Disperindagkop beserta PT Berau Coal melalui Yayasan Dharma Bhakti Berau Coal atas terselenggaranya kegiatan itu.

“Terima kasih sekali lagi kepada PT Berau Coal atas kontribusinya kepada Pemkab Berau, yang kali ini turut  mendukung terselenggaranya pelatihan dan sertifikasi penyelia halal khususnya bagi pelaku Industri Kecil Menengah,” ujarnya kepada awak media.

Menurut Gamalis, kegiatan pelatihan ini merupakan suatu langkah yang baik dalam upaya mendorong peningkatan daya saing produk, khususnya pada produk olahan tangan dan membutuhkan sertifikasi halal.

Maka dari itu menurutnya pelatihan ini dirasa begitu penting untuk dilaksanakan, agar para pelaku usaha khususnya di Berau ini memiliki komitmen yang tinggi dalam memberikan jaminan terhadap kehalalan dalam setiap produknya.

“Di samping itu, pelatihan ini juga bertujuan untuk membentuk para penyelia halal yang berkompeten, sehingga nantinya diharapkan dapat menjalankan sistem jaminan halal. Baik dalam usaha sendiri maupun ketika bekerja sebuah perusahaan, baik dari segi bahan ataupun dari segi prosesnya,” bebernya.

Selain itu kata Gamalis, dengan pelatihan ini juga diharapkan bisa menjadi wadah bagi para pelaku usaha bertukar pikiran untuk sebuah kemajuan.

“Tantangan bagi para pelaku usaha ini bukan hanya pada inovasi produk saja, tetapi juga harus mampu menyesuaikan kebutuhan konsumen di tengah perubahan sosial saat ini,” jelasnya.

Sementara Kepala Disperindagkop Berau, Salim menjelaskan, pelatihan seperti ini memang sangat diperlukan, kgususnya terhadap pelaku usaha di Berau. Sehingga pihaknya juga menyampaikan terima kasih kepada PT Berau Coal dan Pemda Berau atas dukungan pelaksanaan pelatihan ini.

“Alhamdulillah, bersyukur, dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan ini bisa dibantu oleh PT Berau Coal,” tutur Salim.

Salim menilai produk-produk lokal itu sebenarnya sudah mulai digemari, hanya saja karena keraguan halalnya dari sebagian masyarakat akhirnya saat diekspor terpaksa ditolak.

Adanya pelatihan ini pun turut disambut baik para pelaku usaha, satu di antaranya ialah Megawati, asal Kampung Labanan Makmur. Disebutnya, pelatihan ini sangat membantu dirinya dalam meningkatkan produknya. Terutama dalam hal pemasarannya.

“Sebelumnya kami ragu mau memasarkan produk kami. Makanya dengan pelatihan-pelatihan seperti ini kita bisa jadi lebih percaya diri. Apalagi kalau sudah ada sertifikasi halalnya,” kata Megawati.

“Jadi terima kasih sekali kepada PT Berau Coal yang sudah mendukung pelatihan seperti ini. Sudah mendukung pelatihan secara berkelanjutan. Sehingga membantu kami dalam memasarkan produk-produk kami,” lanjutnya.

Di tempat yang sama, Ketua Yayasan Dharma Bhakti Berau Coal, Horas Parsaulian Pardede menjelaskan pada prinsipnya kegiatan ini diawali dari pertumbuhan kegiatan UMKM yang ada di Berau, khususnya terkait dengan jenis makanan dan minuman.

Bahkan sejak dari tahun lalu sebenarnya pihaknya sudah mendorong adanya sertifikasi halal ini, tapi karena pandemi baru saat ini terselenggara.

“Kenapa perlu adanya sertifikasi halal ini, karena jika mau bersaing khususnya produk-produk UMKM keluar Berau itu memang diharuskan ada sertifikasi halal. Supaya pelanggan yang di luar daerah juga merasa produk itu aman,” terang Horas.

Horas juga memastikan kegiatan pelatihan seperti ini akan terus berkelanjutan untuk mendorong kemandirian masyarakat. (*/IQB)

Sumber: Berau.prokal.co, 22 September 2021