c

SAMBURAKAT- Para tim rescue dari berbagai perusahaan yang dibawah naungan operasional PT Berau Coal (PT BC) kembali unjuk gigi di Internal Fire & Rescue Challenge  2015. Sebanyak 14 tim saling bersaing untuk meraih gelar tim rescue terbaik dalam acara yang dihelat dua hari tersebut, 24 hingga 25 Februari 2015 di Fire Ground, Kampus Samburakat.

Foto Bersama Tim Peserta Rescue Dengan Manajemen PT Berau Coal

Foto Bersama Tim Peserta Rescue Dengan Manajemen PT Berau Coal

Perlombaan yang dibuka langsung oleh Presiden Direktur PT Berau Coal, Amir Sambodo ini, mengambil tema Berbudaya Selamat, Cermin Pekerja Hebat.

“Karena IFRC merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang dilaksanakan di internal PT Berau Coal, sudah wajib jika saya meminta seluruh pekerja di lingkungan operasional, selalu mengutamakan dan mengemban tanggung jawab mewujudkan keselamatan kerja,” terangnya di sela-sela membuka acara.

Ia pun mengapresiasi seluruh tim yang terlibat, yang mayoritas anggota tim merupakan sukarelawan (berasal dari departemen non rescue). Justru dengan begini akan mengasah dan meningkatkan skill rescue setiap peserta, yang akan bermanfaat bagi Berau Coal dan perusahaan Mitra Kerja, jika terjadi kondisi darurat yang membutuhkan sukarelawan.

“Harapannya jangan hanya di lingkup internal, tapi juga dapat memberikan kontribusi positif ke masyarakat, jika terjadi kondisi darurat atau bencana di Kabupaten Berau, terutama di daerah sekitar lingkar tambang, dimana Berau cukup rawan terhadap bencana banjir dan kebakaran,” tegasnya.

Hal senada juga diungkapkan Gatot Budi Kuncahyo, Kepala Teknik Tambang PT Berau Coal, “Dengan adanya lomba ini, bisa juga menjadi ajang latihan tak hanya bagi fire rescue, tapi untuk para sukarelawan juga, apalagi kita punya fire ground yang bisa dimanfaatkan semua perusahan di Berau untuk latihan,” paparnya.

Hari pertama gelaran kali ketiga ini diawali dengan Challenge High Angle Rescue atau penyelamatan korban di ketinggian. Berpacu dalam waktu 30 menit, akses evakuasi melalui tangga tidak aman dikarenakan lantai 1 dan 2 mengalami kebakaran, para tim rescue harus mengevakuasi korban tak sadarkan diri di lantai 5 gedung bertingkat dengan teknik Tyrolean.

Andy Henry Achmad, Head Assessor IFRC ke-3 menyampaikan bahwa dalam challenge tersebut akan menilai kemampuan tim rescue menyelamatkan korban dengan teknik Tyrolean yang merupakan salah satu teknik tercepat dalam melakukan evakuasi korban kecelakaan di ketinggian.

Salah satu tim rescue berhasil evakuasi korban dengan teknik Tyrolean

Salah satu tim rescue berhasil evakuasi korban dengan teknik Tyrolean

Di hari kedua, dengan bertempat di ruangan Kampus Samburakat PT BC, tiap anggota tim peserta mengikuti Writen Test sebanyak 50 soal tertulis dalam waktu 30 menit. Challenge tersebut untuk menguji seberapa jauh wawasan pengetahuan para peserta terkait teori pertolongan korban.

Kemudian dilanjutkan dengan challenge Individual Skill, dimana para peserta diuji dalam mengoperasikan Global Positioning System  (GPS), mempraktekkan resusitasi pijat jantung dan paru, memasang peralatan Kendrick Extrication Device (KED), memindahkan korban dari dasar lantai ke atas long spine board, dan praktek melakukan triage korban kecelakaan massal.

Siang harinya, para peserta diuji kekuatan fisik dan tingkat kebugarannya dalam menyelesaikan misi penyelamatan hingga tuntas yang dikemas dalam challenge Fireman Fitness Drill. Pada challenge tersebut, para peserta harus mampu berlari sekitar 1,2 kilometer melewati tujuh rintangan yang telah dipersiapkan dengan rute di Kampus Samburakat.

Pukul menunjukkan sekira 16:30 WITA, para asessor mulai mengumumkan para juara lomba. Untuk Challenge Firefightness Competency Test,  PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) Lati Mine Operation (LMO) menyabet juara pertama, selanjutnya PT BC Binungan Mine Operation (BMO) dan ketiga PT BC LMO.

Sedangkan Challenge Fireman Fitness Drill (uji kemampuan fisik) kembali PT BUMA LMO menjuarai, kedua PT Sapta Indra Sejati (SIS) BMO dan ketiga PT Madhani Talatah Nusantara (MTN) Sambarata Mining Operation (SMO). Kemudian Challenge High Angle Rescue (penyelamatan korban di ketinggian)  juara I direbut PT BC LMO, Juara II PT SIS BMO dan juara III PT Ricobana Abadi (RBA) LMO

Dari pemenang yang ada akhirnya untuk juara umum disabet oleh PT BUMA LMO, sementara The Best Captain disematkan kepada Dimas dari PT BC Shipping.

“Selamat buat para pemenang, mudahan apa yang dilakukan selama 2 hari ini bisa menjadi bekal semua peserta untuk lebih semangat dalam bekerja dan meningkatkan kesadaran untuk menjaga keselamatan diri selama bekerja,” tutur Gatot Budi Kuncahyo, Kepala Teknik Tambang PT Berau Coal, saat menutup acara.

Tim – tim peserta lomba IFRC 2015 kali ini antara lain tim Head Office (HO) PT BC, tim LMO PT BC, tim Sambarata Mine Operation (SMO) PT BC, tim BMO PT BC, tim Gudang Handak BMO, tim SIS BMO, tim SIS SMO, tim BUMA LMO, tim BUMA Binungan – Suaran, tim Tunas Artha Gardatama (TAG), tim RBA, tim Shipping PT BC, tim Madhani Talatah Nusantara (MTN), dan tim Mutiara Tanjung Lestari (MTL) BMO.