c

Tak mudah menghadirkan seorang Tri Mumpuni dari Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA). Wanita yang dijuluki Sang Penerang Desa itu, selama hampir 4 jam menyampaikan kepada sekira seratus kepala kampung dan camat di 13 kecamatan, tentang menggairahkan ekonomi, terutama potensi energi listrik.

SEPERTI yang dirasakan di seluruh kabupaten di Kalimantan timur (Kaltim), untuk membangun sendiri sumber energi listrik, peluangnya sudah tertutup.  Inilah yang membuat pemimpin di daerah untuk berpikir keras, agar tetap bisa memberikan pelayanan, terutama membangun jaringan listrik di semua kampung.

Dari catatan yang ada, tingkat elektrifikasi di Kabupaten Berau, cukup tinggi. Mendekati 70 persen. Namun, bagi Wakil Bupati (Wabup) Berau, Agus Tantomo yang memimpin pertemuan yang juga didukung oleh PT Berau Coal di Balai Mufakat, 7 Desember 2016 lalu, angka itu masih kurang.

”Masyarakat tidak sekadar memiliki cahaya listrik di rumah mereka. Idealnya, masyarakat di kampung, bisa mendapatkan listrik tak jauh beda dengan yang ada di Tanjung Redeb,”kata Agus.

Caranya, tentu dengan menyediakan sumber energi yang cukup. Ia menambahkan, bagaimana mungkin warga di Kampung Teluk Sumbang atau Kampung Long Duhung maupun di Kampung Long Sului, bisa melakukan berbagai aktivitas ekonomi, sementara dukungan listrik sangat terbatas.

Masyarakat tentu ingin menikmati jumlah listrik yang cukup, mengalir ke tempat tinggal mereka. Karena itulah, Wabup menghadirkan Tri Mumpuni bersama Iskandar Kuntoaji, yang sudah membuktikan karya nyata mereka dalam membangun pembangkit listrik di satu desa yang sebelumnya tidak pernah ada.

Tri Mumpuni dihadapan para kepala kampung, memaparkan cara menyediakan listrik
dengan potensi yang dimiliki di desa. Banyak kampung, yang lokasinya berada di alur sungai.  Ini yang bisa dikembangkan sebagai satu potensi energi yang besar, dan
mampu memenuhi harapan masyarakat.Bisa dari teknologi mikro hydro, tenaga matahari maupun biogas. ”Ini sumber yang sangat melimpah dan dimiliki semua kampung,” kata Tri Mumpuni.

Selain memberikan gambaran, membangun potensi wilayah, Tri Mumpuni yang memiliki banyak pengalaman dan penghargaan dari berbagai negara, juga akan menurunkan 50 tenaga kerja berdasarkan pilihan yang akan tinggal di kampung selama satu tahun.

Mereka ini disebut sebagai ‘Patriot Negeri’.Patriot Negeri itu adalah tenaga muda dengan dedikasi yang tinggi. Dijamin akan membantu masyarakat kampung untuk mengelola seluruh potensi yang ada. Bukan hanya memberdayakan potensi air menjadi pembangkit listrik.

Juga secara luas membantu kampung menggairahkan kehidupan perekonomian masyarakat. Kehadiran tri Mumpuni diakui para kepala kampung sebagai terobosan jitu. Kampung dengan karakteristik yang berbeda, tentu bisa mewujudkan harapan tak ada lagi perbedaan antara masyarakat kampung dengan ibukota kabupaten, terhadap layanan listrik.
Sebanyak 50 Patriot Negeri yang mulai diturunkan Februari 2017 nanti, akan menjawab semua permasalahan yang ada. tentu bukan hanya listrik, potensi ekonomi yang ada juga akan mampu muncul sebagai sebuah produk unggulan. Dengan tekad masyarakat yang kuat, semua akan teratasi. ”Kami sangat mendukung program ini,” ujar Kepala Kampung gurimbang, Madri Pani.(hms/app/fso)